Balik lagi dengan saya harik Galuh putra penjual pecel lele berpengalaman hehe, apa kabar kalian? Semoga selalu baik-baik saya, kalau saya dalam kondisi baik nih, pada kesempatan kali ini Mimin akan berbagi informasi hal-hal yang sering di komplain oleh konsumen kalian pada usaha pecel lele, ini berdasarkan yang saya alamin selama berjualan pecel lele, barangkali, kalian dengan menyimak artikel ini lebih waspada, dan teliti, serta rajin mengecek, peralatan dan cara penyajian di pecel lele kalian, okay, langsung saja yang pertama kalian harus berhati-hati pada
1. Piring kotor
Nah Mimin pernah mengalami piring tempat lalapan dan lauk yang kotor, ada bekas
noda yang masih belum keambil waktu di cuci, kalian harus hati-hati saat
mencuci piring-piring bekas makan yah, cek kembali, apa masih ada noda yang
sulit hilang, kalau masih ada usahakan kalian bersihkan sampai
sebersih-bersihnya, dan jangan lupa selalu mengecek tatanan piring-piring, baik
di rak piring, atau di depan warung kita, seperti piring-piring kecil, biasanya
keseringan di tata malah kemasukan debu dari jalanan, kalian tahu sendiri,
kalau pecel lele ini tempatnya dipinggir jalan yang banyak debu, jadi haru
sering di cek dan dibersihkan agar menghindari komplain dari konsumen.
2. Tempat kotor
Nah selain itu coba periksa tempat makan, serta halaman sekitar warung kalian,
apakah sudah bersih? Tempat yang kotor tidak disukai oleh konsumen, konsumen
akan merasa tidak nyaman saat duduk, atau makan di warung kalian, apalagi
terdapat kotoran-kotoran hewan, walaupun misalnya konsumen diam, dan hanya
komplain untuk kita membersihkan, tapi makna warung kita sudah jelek Dimata
konsumen tersebut, jadi usahakan sebelum buka warung, kalian harus membersihkan
area sekitar warung agar terhindar dari komplain atau keluhan konsumen.
3. Cek menu
Okay selanjutnya yang tak kalah penting adalah, cek kembali jumlah menu yang dipesan konsumen, Mimin suka tidak teliti, ada barang konsumen yang tertinggal, dan ini sangat-sangat merusak reputasi warung, misal dari salah satu menu yang tertinggal ada es teh, walaupun hanya es teh, tapi Dimata konsumen itu berbeda, ada pepatah mengatakan bahwa pembeli adalah raja, Yap itu terjadi, mereka bakal berkomentar sangat negatif kalau ada barang yang dipesan tidak sesuai pesanan, nah perhatikan satu persatu saat bungkusan dimasukan plastik yah.
Baca Juga: Tips Berdagang Pecel lele yang Sehat
4. Salah memberikan antrian
Nah ini yang bikin konsumen marah, dan kemungkinan gak bakal balik ke warung
kita, salah memberikan antrian adalah faktor yang krusial, misal begini,
diwarung kalian ada 5 konsumen, anggap A,B,C,D,E. A memesan terlebih dahulu,
kemudian datang 5 menit kemudian B dan C, kemudian 3 menit berikutnya datang D,
dan E berhubung, A sudah memesan pertama dan terbilang cukup banyak, tapi malah
kita melayani B dan C, yang jumlah yang dipesan sedikit, Justru A akan marah
dan komplen, ini bukan masalah kita tidak sabar, ini masalah antrian yang harus
tertib dan teratur, usahakan kita melayanin pada urutan antrian siapa yang
memesan pertama kali, jadi tidak mengecewakan konsumen.
5. Menagih ulang
Ini hal yang terbilang sepele, tapi membuat konsumen merasa malu, dan cenderung menganggap kita tidak profesional, ini kejadian dialami sama tetangga warung Mimin, dia menagih, tapi jumlah yang dibayarkan salah oleh konsumen, kemudian dia baru sadar, pas konsumen sudah pergi, lalu keesokan harinya dia menagih kembali, habis itu konsumen itu pun pergi ke warung sebelahnya, yah bukan hanya bikin malu konsumen, ini seringkali dimanfaatkan oleh konsumen karena keteledoran kita, jadi ibarat nya dia punya celah dari kelalaian kita, usahakan menagih bill itu tepat sesuai harga yang dia pesan, dan kemudian cek kembali uang yang dibayarkan, sapa tau kurang atau kelebihan, menurut Mimin ini biar fair di kedua sisi, dan tidak ada yang dipermasalahkan di kemudian hari.
Okay sekian saya informasi mengenai komplain konsumen, dari beberapa hal diatas, semoga kalian bisa memetik pelajaran dari pengalaman Mimin yah, dan semoga tidak terjadi keteledoran apapun ketika kalian membuka usaha, okay kita bertemu di artikel selanjutnya

Post a Comment