Hai hai hai, ketemu lagi dengan saya harik Galuh putra penjual pecel lele yang sudah 5 tahunan lebih, apakabar kalian, semoga dalam keadaan baik baik saja yah, pada kesempatan kali ini Mimin akan menjelaskan tips berdagang pecel lele yang sehat, ini tips biar usaha kita tetap bertahan dan terus survive,
Dalam usaha itu sebenarnya ada beberapa tantangan, kalau pecel lele misalnya tantangan, harga-harga sembako naik, seperti beras, sayur-sayuran yang akan mempengaruhi juga penjualan pada dagangan kita.Tapi bukan hanya faktor harga-harga yang naik turun, faktor kebiasaan manusia juga mempengaruhi kebertahanan usaha pecel lele kita, lalu apa faktor manusia itu simak yah
1. Berhutang
Faktor yang akan memperburuk usaha kita adalah berbisnis dengan cara berhutang, menurut Mimin si ini kebiasaan yang sangat buruk yah, bayangin aja, kita susah payah menyiapkan dagangan malah dihutangin, lalu muter uangnya pake apa kalau dihutang, walaupun ada dana cadangan, kebiasaan konsumen yang berhutang ini harus segera dihentikan, karena tidak baik bagi keberlangsungan usaha kita, selalu ingat, ketika kita memberikan hutang, kita bukanlah prioritas untuk dilunasi oleh si penghutang, akan sia-sia kita memberikan hutang.
2. Kasbon
Ya istilah kasbon sebenernya sama dengan berhutang, tapi ada jaminan bahwa uang bakal cair, ibaratnya kaya hutang darurat, yang bikin males tipikal konsumen di negeri ini adalah hal itu dijadikan faktor kebiasaan, kemaren Mimin belum lama menemukan konsumen yang attitude nya sangat buruk sebagai konsumen, bayangkan dia hutang secara sadar, dia memesan 2 gelas kopi panas, tapi sadar dia tidak punya uang, dan katanya akan diganti esok kemudian, perlu diketahui kawan-kawan, hingga hari ini belum sepeserpun yang saya terima, hutang dan kasbon bener-bener 2 hal yang harus di hindari ketika kita membuka usaha
Baca Juga: Dongkrak Keuntungan Pecel Lele
3. Tetap berhati-hati
Saya sarankan bagi kalian yang membuka usaha, jangan terlalu royal dan asyik dengan konsumen, di negri ini keasikan malah membawa bencana, contohnya Mimin pernah mengalami, dia salah satu konsumen yang sering berbelanja di warung Mimin, setia kali dia datang kita mengobrol asyik, tapi lama kelamaan, dia memanfaatkan celah itu dengan bayar tidak tepat waktu, bayar menunda-nunda, hanya pada awalnya kita ngobrol asyik, mungkin konsumen itu mengira, jika kita mengobrol asyik maka kita bisa seenaknya bayar kapan pun, boleh hutang dan sebagainya, saran Mimin ini adalah, bahwa kita harus profesional saja, melayani jika ada yang dibutuhkan sesuai kebiasaan apa yang kita lakukan, jangan berlebihan, terkadang beberapa orang melanggar batas akibat terlalu asik kita beri ruang.
Mungkin informasi ini sedikit, tapi sangat Vital sekali dalam usaha, informasi ini berdasarkan apa yang Mimin alamin selama membuka warung pecel lele, semoga bisa bermanfaat buat kalian juga yah, kita bertemu di artikel selanjutnya.

Post a Comment